Rabu, 14 Agustus 2013

Benderaku ya.. Merah Putih


FF2N1 Sesi 2
Tema : “Bendera” - Coklat
Benderaku ya.. Merah Putih
Biar saja ku tak sehebat matahari
Tapi slaluku coba tuk menghangatkanmu
Biar saja ku tak setegar batu karang
Tapi slalu ku coba tuk melindungimu

Alunan lagu berjudul Bendera dari grup Band Coklat, seakan membakar semangat para anggota Paskibra Sekolah Menengah Atas paling top di Kota Makassar.  Panasnya sengatan matahari saat latihan pengibaran Merah Putih, tidak lagi dihiraukan. Di pikiran anak-anak SMA ini, hanya satu. Mengibarkan bendera Merah Putih di tiang tertinggi Negeri ini, tepat pada tanggal 17 Agustus Nanti.
            Kulit yang sudah berubah warna menjadi seperti arang, lantaran ambang batas pigmen kulit ari terlewati. Warna coklat matang kini terlihat samar menjadi orange tua.
            Biru, Ajeng dan Ranti terpilih menjadi putra-putri terbaik pembawa baki bendera Merah Putih tahun ini. Rasa lelah, yang dibalut cucuran keringat sudah tidak lagi bisa menghentikan langkah-langkah tegap mereka menuju tiang bendera.
            “BIRU, AJENG, RANTI PERHATIAN LANGKAH KALIAN!!”
            “SIAP PAK!!”
            “Salah sekali saja, KALIAN TIDAK BOLEH PULANG KE RUMAH HARI INI!!”
            “SIAPPP PAKKK!!”
            “ULANG SEKALI LAGI DARI AWAL”
            “SIAP PAK”
            “Balik kanan GRAKK!” Biru memberi aba-aba kedua kawannya untuk berbalik dan mengulang sekali lagi latihan mereka.
            Tepat 15 menit sebelum adzan Magrib dikumandangkan, pelatih membubarkan barisan. Semua orang tampak meninggalkan lapangan, termasuk Ranti yang sedari tadi sudah terlihat kelelahan. Hanya tertinggal Biru dan Ajeng di bawah tiang Bendera latihan. Mereka duduk sambil memandang ujung tiang Bendera.
            “Tinggal 7 hari lagi, Merah Putih kembali dikibarkan di setiap tiang tertinggi bangsa ini,” Biru memecah udara beku di antara mereka.
            “Iya Kak, baru kali ini, saya ingin melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Baru kali ini juga, saya begitu bangga menjadi bangsa Indonesia,” ujar Ajeng sambil tersenyum.
            “Iya, saya juga merasakan hal yang sama. Ternyata tidak mudah membentangkan Merah Putih untuk membelah angkasa ya?” ucapnya sambil menerawang jauh ke angkasa.
            Ajeng diam dan berdiri, lalu memberi aba-aba. “HORMAAAAAT GRAKK”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar