FF2N1
Sesi 2
Tema : “Bendera” - Coklat
Benderaku ya.. Merah Putih
Biar
saja ku tak sehebat matahari
Tapi
slaluku coba tuk menghangatkanmu
Biar
saja ku tak setegar batu karang
Tapi
slalu ku coba tuk melindungimu
Alunan lagu berjudul
Bendera dari grup Band Coklat, seakan membakar semangat para anggota Paskibra
Sekolah Menengah Atas paling top di Kota Makassar. Panasnya sengatan matahari saat latihan
pengibaran Merah Putih, tidak lagi dihiraukan. Di pikiran anak-anak SMA ini,
hanya satu. Mengibarkan bendera Merah Putih di tiang tertinggi Negeri ini,
tepat pada tanggal 17 Agustus Nanti.
Kulit
yang sudah berubah warna menjadi seperti arang, lantaran ambang batas pigmen
kulit ari terlewati. Warna coklat matang kini terlihat samar menjadi orange
tua.
Biru,
Ajeng dan Ranti terpilih menjadi putra-putri terbaik pembawa baki bendera Merah
Putih tahun ini. Rasa lelah, yang dibalut cucuran keringat sudah tidak lagi
bisa menghentikan langkah-langkah tegap mereka menuju tiang bendera.
“BIRU,
AJENG, RANTI PERHATIAN LANGKAH KALIAN!!”
“SIAP
PAK!!”
“Salah
sekali saja, KALIAN TIDAK BOLEH PULANG KE RUMAH HARI INI!!”
“SIAPPP
PAKKK!!”
“ULANG
SEKALI LAGI DARI AWAL”
“SIAP
PAK”
“Balik
kanan GRAKK!” Biru memberi aba-aba kedua kawannya untuk berbalik dan mengulang
sekali lagi latihan mereka.
Tepat
15 menit sebelum adzan Magrib dikumandangkan, pelatih membubarkan barisan.
Semua orang tampak meninggalkan lapangan, termasuk Ranti yang sedari tadi sudah
terlihat kelelahan. Hanya tertinggal Biru dan Ajeng di bawah tiang Bendera
latihan. Mereka duduk sambil memandang ujung tiang Bendera.
“Tinggal
7 hari lagi, Merah Putih kembali dikibarkan di setiap tiang tertinggi bangsa
ini,” Biru memecah udara beku di antara mereka.
“Iya
Kak, baru kali ini, saya ingin melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Baru
kali ini juga, saya begitu bangga menjadi bangsa Indonesia,” ujar Ajeng sambil
tersenyum.
“Iya,
saya juga merasakan hal yang sama. Ternyata tidak mudah membentangkan Merah
Putih untuk membelah angkasa ya?” ucapnya sambil menerawang jauh ke angkasa.
Ajeng
diam dan berdiri, lalu memberi aba-aba. “HORMAAAAAT GRAKK”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar