Indonesia, merupakan Negara yang terdiri
dari gugusan pulau yang menakjubkan. Pulau Lombok misalnya. Pulau yang memiliki
jumlah penduduk sekitar 2 juta lebih ini, merupakan pulau yang terletak di
kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara. Pulau yang berbentuk bulat berekor
ini, memiliki luas wilayah mencapai 5.435 kilometer persegi.
Selain memiliki panorama alam yang sangat
menakjubkan, pulau Lombok juga sangat kaya dengan beragam budaya tradisional
yang masih sangat terpelihara. Pantai, hutan, air terjun, hingga pegunungan bisa
kita jumpai di pulau ini. Desa-desa tradisional pulau Lombok-lah yang banyak
menarik minat para pelancong baik dari dalam maupun dari luar negeri sebagai
desnitasi yang tidak kalah menarik, jika dibandingkan dengan pulau Bali.
Wanita Suku Sasak |
Salah satunya yakni Dusun Sade yang
berlokasi di Desa Rambitan, Lombok Tengah. Jalur yang mudah dijangkau membuat
keberadaan Dusun ini, menjadi tujuan utama jika para pengunjung menginjakkan
kaki di pulau Lombok.
Agar dapat mencapai Dusun Sade, para
pengunjung hanya memerlukan waktu sekitar dua puluh menit saja dari Bandara
Internasional Lombok (BIL). Keramahan penduduk asli yang tak lain suku asli
pulau Lombok, yakni suku Sasak, membuat suasana Dusun yang masih sangat
tradisional ini, menjadi sangat nyaman untuk dikunjungi.
Suku Sasak dikenal sebagai etnis terbesar
yang mendiami Pulau Lombok. Menurut catatan sejarah, Suku Sasak sudah mendiami
Pulau Lombok sejak berabad-abad lampau. Suku Sasak memiliki corak kebudayaan
asli yang mapan dan berbeda dari budaya suku-suku yang lain di Indonesia.
Nama suku Sasak berasal dari kata sak-sak (dalam bahasa Sasak yang berarti
sampan). Ini lantaran, nenek moyang orang Lombok dahulunya suka menggunakan
sampan untuk mengitari Pulau Lombok dari arah barat menuju ke arah timur, atau
yang sekarang lebih di kenal dengan Pelabuhan Lombok.
Masyarakat Suku Sasak merupakan masyarakat
yang masih memegang teguh tradisi dan mempertahankan kebudayaan mereka secara
turun menurun. Kini, Suku Sasak bukan hanya sebuah kelompok masyarakat, tetapi
merupakan salah satu etnis yang melambangkan kekayaan tradisi yang memperkaya
kekayaan budaya di Nusantara.
Suasana Dusun Sade |
Mata
pencaharian masyarakat di Dusun Sade, yakni bertani bagi kaum adam. Dan, rata-rata
wanitanya pandai menenun. Mereka juga masih menggunakan alat tenun tradisional.
Hasil kerajinannya dijadikan sebagai buah tangan bagi para wisatawan yang
berkunjung ke tempat ini.
Keunikan bentuk rumah-rumah penduduk Dusun
Sade juga menambah ke eksotisannya. Rumah yang masih berdindingkan kayu dan bambu,
serta beratapkan daun alang-alang kering, membuatnya terlihat sangat menarik. Apalagi
bentuk atap yang unik membuatnya terlihat sangat menarik.
Rumah Warga Dusun Sade |
Dari semua keunikan yang bisa dijumpai di
tempat ini, masih ada satu lagi kebiasaan penduduk asli Dusun Sade yang bisa
diacungi jempol. Setiap dua kali seminggu, lantai rumah-rumah mereka akan
diolesi dengan kotoran lembu. Hmmmm, menurut kepercayaan mereka, apa yang
dilakukan itu, bertujuan untuk membentengi penghuni rumah dari
gangguan-gangguan yang bersifat magis, dan terbebas dari gangguan nyamuk pada
malam hari.
Jadi, tidak ada alasan untuk tidak memilih
Dusun Sade sebagai destinasi di liburan tahun ini. Bangsa yang kaya adalah
bangsa yang mengetahui dan mengolah semua potensi yang dimiliki dengan mengikutsertakan
warganya sebagai penggerak utama.