Rabu, 17 Juli 2013

Cinta Di Persimpangan


FF2N1 Sesi 1
Tema pertama : "Pupus/ Kasih Tak Sampai" - Vidi Aldiano

Cinta Di Persimpangan

            Pernahkah kamu terbangun dari mimpi yang panjang, namun tidak pernah bisa mengingat isi mimpi itu dengan jelas. Dari sepuluh orang teman yang ku Tanya, semua member jawaban yang sama, yakni pernah mengalami hal yang sama. Tetapi, yang membingungankan mimpi yang tersamarkan oleh selimut malam itu, datang berkali-kali seperti potongan-potongan puzzle yang harus disusun dengan penuh kesabaran.

            Seperti yang terjadi malam ini. Ketika gelapnya berangsur-angsur terganti dengan datangnya pagi hari, mimpi itu seakan terulang sekali lagi. Iksan-pun bangun dengan perasaan yang masih melayang, mencoba merewang setiap sudut kamar, mencari jejak-jejak mimpi yang tersingkir oleh senyuman sang surya.

            “Mimpi itu lagi”

            Ketika matahari meranjak ke tengah angkasa, langkah gontai itu harus teranyun ke arah kampus. Baru beberapa detik iksan merapatkan badannya di salah satu bangku di perpustakaan kampus. Hatinya kembali berdesir bagai tersengat listrik. Keringat dinginnya berlomba mengisi pori-pori kecil di semua lapisan kulitnya.

            “Hai, mas Iksan sendiri saja di perpustakaan,”

            “I….iya, Bianka sendiri juga”

            “Menurut mas?”

            “Hmmmmm….” Iksan hanya mampu tersenyum kecut saat melihat Dino sepupu satu kalinya mendekat dan langsung menggandeng Bianka.

            “Din..kamu dan Bianka?”

            “Iya, kita baru saja jadian semalam.”

            “Kalau gitu saya pamit dulu ya mas Iksan, jangan melamun mas, nanti gantengnya berkurang,”

            Seketika potongan-potongan mimpi itu menjelma, nyata tak terhalangi oleh apapun. Punggung yang menjauh, serta semua harapan yang sirna. Perasaan itu, bagai tersedak dengan teh manis sambil mengunyah biscuit, manis, sakit, dan pastinya tidak mengenakkan.

             

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar