FF2N1
Sesi 1
Tema
pertama : "Pupus/
Kasih Tak Sampai" - Vidi Aldiano
Cinta
Di Persimpangan
Pernahkah kamu terbangun dari mimpi
yang panjang, namun tidak pernah bisa mengingat isi mimpi itu dengan jelas. Dari
sepuluh orang teman yang ku Tanya, semua member jawaban yang sama, yakni pernah
mengalami hal yang sama. Tetapi, yang membingungankan mimpi yang tersamarkan
oleh selimut malam itu, datang berkali-kali seperti potongan-potongan puzzle
yang harus disusun dengan penuh kesabaran.
Seperti yang terjadi malam ini. Ketika
gelapnya berangsur-angsur terganti dengan datangnya pagi hari, mimpi itu seakan
terulang sekali lagi. Iksan-pun bangun dengan perasaan yang masih melayang,
mencoba merewang setiap sudut kamar, mencari jejak-jejak mimpi yang tersingkir
oleh senyuman sang surya.
“Mimpi itu lagi”
Ketika matahari meranjak ke tengah
angkasa, langkah gontai itu harus teranyun ke arah kampus. Baru beberapa detik
iksan merapatkan badannya di salah satu bangku di perpustakaan kampus. Hatinya kembali
berdesir bagai tersengat listrik. Keringat dinginnya berlomba mengisi pori-pori
kecil di semua lapisan kulitnya.
“Hai, mas Iksan sendiri saja di
perpustakaan,”
“I….iya, Bianka sendiri juga”
“Menurut mas?”
“Hmmmmm….” Iksan hanya mampu
tersenyum kecut saat melihat Dino sepupu satu kalinya mendekat dan langsung
menggandeng Bianka.
“Din..kamu dan Bianka?”
“Iya, kita baru saja jadian semalam.”
“Kalau gitu saya pamit dulu ya mas
Iksan, jangan melamun mas, nanti gantengnya berkurang,”
Seketika potongan-potongan mimpi itu
menjelma, nyata tak terhalangi oleh apapun. Punggung yang menjauh, serta semua
harapan yang sirna. Perasaan itu, bagai tersedak dengan teh manis sambil
mengunyah biscuit, manis, sakit, dan pastinya tidak mengenakkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar