Rabu, 22 Mei 2013

Mimpi Vs Impian


FF2NI Sesi (1) – 22 Mei 2013
Tema pertama : "SANG PEMIMPI" - GIGI ~> http://www.youtube.com/watch?v=l_GhwD84B2k

Mimpi Vs Impian

            Menjadi seorang desainer grafis handal di Indonesia, sudah menjadi sebuah impian sejak kanak-kanak pemuda yang bernama Tomo Prayoga. Setelah menimba ilmu 7 tahun lamanya di sebuah Universitas ternama negeri ini, impian belum juga terwujud.

            “Sepertinya, ada yang salah dengan semuanya,” tanya Tomo pada dirinya sendiri di suatu senja di beranda rumahnya.

            “Tetapi, Apa yang salah ya?” tanyanya penuh bimbang pada batin dan jiwanya kala itu.

            Jika dilihat dari semua usaha dan ketekunan Tomo selama ini, memang tidak ada yang salah satupun. Bahkan, banyak yang heran kenapa hingga kini impian dan cita-cita Tomo, kandas di tengah jalan. Soal prestasi, Tomo-lah orangnya. Prestasi apa yang belum pernah diraihnya, mulai dari taman kanak-kanak bakat yang brilian itu sudah terlihat jelas. Bahkan, sambil tutup mata-pun, orang tidak lagi meragukan kemampuan Tomo dalam menggambar maupun mendesain apapun.

            Setelah lama meninggalkan bangku kuliah, masuk dalam dunia nyata sesungguhnya. Impian tidak juga terwujud. Kebrilianan seorang Tomo-pun seperti hilang di tiup sang banyu, pergi entah kemana. Di sembunyi di balik tirai tak kasat mata oleh takdir hidup.

            Magenta dan keemasan warna senja yang selalu mampu membangkitkan semangat Tomo dikala lelah menjalani hari dan menanggung beban impian yang berlebih. Dirinya tidak akan terhenti hanya karena sebuah status sosial di masyarakat bagi mereka yang telah bekerja, yakni disebut sebagai pegawai. Baju seragam juga menjadi ornamen pelengkap bagi mereka yang yang menyandang gelar pegawai sebuah perusahaan.

            Dikala pertanyaan terus saja menyerang dan menyerbu benak Tomo sore ini, raganya akhirnya lelah untuk memberi jawaban atas semua pertanyaannya. Lebih tepatnya, tidak mampu lagi mencari pembenaran atas takdir hidupnya.

            Tomo terbangun di sebuah tempat yang asing, jauh dari suasana sore yang menemaninya tadi. Baju yang digunakannya-pun berbeda. Rapi dan sangat mentereng, seperti bukan Tomo yang biasanya. Melangkah masuk dalam sebuah gedung yang asing, bertemu dengan orang-orang yang tak dikenal. Menebar senyum dengan beberapa yang menyapanya dengan sangat sopan.

            “Pagi Pak,” sapa beberapa orang sambil memberi sikap yang sangta sopan

            Rasa bingung-pun menyergap Tomo seketika, siapa mereka ? Dari mana mereka mengenalku. Di ujung koridor kantor, tertulis nama Tomo Prayoga di depan pintu.

            “Wow.. namaku keren juga,” batinnya membanggakan diri.

            Memutar gagang pintu, mengintip ruangan kerjanya. Dan seketika, Tomo terperangah ada sosok wanita yang sangat dikenalnya disana sedang duduk dan memasang wajah jutek.

            “Tomo, apa yang kamu lakukan disini,” ujar Ibunya.

            “Ma, apa yang mama lakukan diruang kerja Tomo?”

            “Tidak punya kerja, tidak harus membuatmu menjadi gila dan seperti lupa ingatkan Tomo,”

            Tomo membaiki duduknya, dan mendapati dirinya sedang duduk di meja rias Mama. Entah kapan, dan bagaimana Tomo bisa sampai dan tertidur di meja ini.

            “Astaga, maaf Ma,” sambil tersenyum kecut dan berlalu.
             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar