Dunia
pendidikan yang semakin membaik, melahirkan optimisme lebih besar dalam diri
generasi muda saat ini. Ketika sebagian pihak meragukan langkah mulia segelintir
anak muda ini, justru membuat tekad dan kaki mereka semakin siap untuk ikut
dalam mengembangkan pendidikan di tanah air.
|
Salah Satu Siswi Sedang Menulis Cerita |
Kegiatan tulis menulis menjadi hal
yang dititik-beratkan dalam kegiatan Nulis Bareng Sobat. Ini lantaran, semakin
gencarnya para produsen alat elektronik menarik minat, para pendidik untuk
menggunakan komputer di hampir setiap pengerjaan tugas anak-anak didik mereka. Kami
relawan yang tergabung dalam wadah “Sobat LemINA” mencoba mengambil bagian
untuk melestarikan Aksara dan seni literasi di antara para generasi penerus bangsa
yang mulai terbiasa menikmati teknologi, seperti handphone, tablet, laptop dan
lain sebagainya.
|
Ice Breaking Setelah Proses Menulis Berlangsung |
Sebuah tongkat estafet coba kami bawa.
Untuk kemudian di lanjutkan kepada anak didik yang saat ini mengenyam ilmu di
bangku Sekolah Dasar Negeri Paccinang I, tepatnya kelas IV-A. Kami mencoba
mengkultuskan diri sebagai pejuang Aksara ini, terdiri atas Nurfaisyah selaku coordinator
TIM A Makassar untuk program Nulis Bareng Sobat yang disingkat NBS 2014. Ada
juga Fany, pejuang Aksara yang paling banyak membantu dalam pelaksanaan pertemuan
perdana ini. Bukan mereka saja, Ifa, Vivi,
Mala, Dede dan Riri juga ikut merasakan sekaligus menebar impian ke anak-anak
SD Paccinang I.
|
Ramadhan Sedang Membacakan Hasil Tulisannya |
Kami yakin, bahwa setiap pertemuan yang akan kami
lakukan merupakan sebuah penjelajahan ilmu aksara, literasi dan bagaimana
menuliskan kalimat yang baik dan benar, serta menanamkan kebiasaan untuk
menuliskan apa saja yang mereka rasakan. Membayangkannya saja, sudah menjadi
pengalaman yang tidak akan pernah tergantikan.
Jika dulu, impian sulit untuk
dibayangkan. Kini, impian tersebut bisa diwujudkan hanya dengan menuliskan apa
yang diinginkan. Kekuatan impian yang disuratkan dalam setiap kata, jauh lebih
besar dibandingkan hanya diucapkan ataupun dibayangkan. Kami sadar bahwa, tidak
semua dari para pejuang Aksara juga menyukai kegiatan menulis. Tetapi,
membayangkan betapa besar pengaruh menulis terhadap kehidupan seseorang,
membuat langkah kami seakan tidak terhentikan.
|
Resky Sedang Membacakan Hasil Tulisannya |
Hari ini, tepatnya hari Sabtu, 11
Oktober 2014, kami berjumpa dengan wajah baru penuh dengan keceriaan dan
semangat. Masa depan bangsa dan tanah Bugis – Makassar berada di tangan mereka.
Meski terkadang mereka terlalu aktif, satu yang kami yakini bahwa kehadiran
kami harus memberikan jejak pada kehidupan mereka di masa yang akan datang.
|
Pejuang Aksara (Sobat lemINA) "Vivi" Sedang Membagikan Kertas |
Menulis bukan saja akan mengasah
daya imajinasi para anak didik. Kami berharap menulis akan menumbuhkan kebiasaan
positif dalam kehidupan mereka, seperti melatih kesabaran ketika ide atau kata-kata
untuk membuat tulisan susah untuk dituliskan. Atau sekedar mengajarkan mereka
tentang penyusunan kalimat yang baik dan benar, sehingga literasi Indonesia yang
kian hari semakin terkikis akan kembali mendapatkan posisi yang semestinya.
|
Pejuang Aksara (Sobat lemINA) "Riri" Sedang Mengawasi Siswi Menulis |
Ketakutan terbesar yang sempat
terlintas, ketika membayangkan kebiasaan menulis dihilangkan dalam dunia
pendidikan adalah hilangnya kesantunan dalam berbahasa. Apalagi, saat ini,
penggunaan tanda baca tidak lagi diletakkan sesuai dengan tempatnya. Padahal,
ketika tanda baca diberikan tempat semestinya, maka tulisan yang dihasilkan dapat
mengeluarkan ekspresi bagi si pembacanya.
|
Siswa Maju Ke Depan Kelas Membacakan Hasil Tulisannya |
Hari ini, kami datang untuk belajar
sekaligus menebarkan impian kepada anak-anak didik. Dimana, tema yang diangkat
untuk pertemuan perdana adalah mencoba menceritakan gambar yang sudah disiapkan
oleh pejuang Aksara sebelumnya. Setelah itu, memberikan tugas atau ruang untuk
melatih menulis lebih banyak lagi di luar sekolah dengan membagikan buku diary
kepada anak didik. Diary yang rencananya menjadi bahan evaluasi ketika program
NBS 2014 ini berakhir sekitar 6 bulan ke depan.
|
Para Pejuang Aksara (Sobat lemINA) Foto Bersama Di Depan Plang Sekolah |
Langkah kami hari ini, memang tidak
sebesar harapan masyarakat akan kemajuan dunia pendidikan. Setidaknya, kami
tidak tinggal diam dan ikut mencaci terhadap apa yang terjadi pada sistem
pendidikan di Indonesia. Lakukanlah meski kecil daripada hanya berdiam diri dan
melihat dunia pendidikan terus bergerak tanpa arah yang jelas. Tetap Semangat
Para Pejuang Aksara #TimAMakassar #NBS2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar