Jumat, 10 Oktober 2014

#NBS_Pertemuan_I - Belajar Sekaligus Menebar Impian

Dunia pendidikan yang semakin membaik, melahirkan optimisme lebih besar dalam diri generasi muda saat ini. Ketika sebagian pihak meragukan langkah mulia segelintir anak muda ini, justru membuat tekad dan kaki mereka semakin siap untuk ikut dalam mengembangkan pendidikan di tanah air.
Salah Satu Siswi Sedang Menulis Cerita
            Kegiatan tulis menulis menjadi hal yang dititik-beratkan dalam kegiatan Nulis Bareng Sobat. Ini lantaran, semakin gencarnya para produsen alat elektronik menarik minat, para pendidik untuk menggunakan komputer di hampir setiap pengerjaan tugas anak-anak didik mereka. Kami relawan yang tergabung dalam wadah “Sobat LemINA” mencoba mengambil bagian untuk melestarikan Aksara dan seni literasi di antara para generasi penerus bangsa yang mulai terbiasa menikmati teknologi, seperti handphone, tablet, laptop dan lain sebagainya.
Ice Breaking Setelah Proses Menulis Berlangsung
            Sebuah tongkat estafet coba kami bawa. Untuk kemudian di lanjutkan kepada anak didik yang saat ini mengenyam ilmu di bangku Sekolah Dasar Negeri Paccinang I, tepatnya kelas IV-A. Kami mencoba mengkultuskan diri sebagai pejuang Aksara ini, terdiri atas Nurfaisyah selaku coordinator TIM A Makassar untuk program Nulis Bareng Sobat yang disingkat NBS 2014. Ada juga Fany, pejuang Aksara yang paling banyak membantu dalam pelaksanaan pertemuan perdana ini.  Bukan mereka saja, Ifa, Vivi, Mala, Dede dan Riri juga ikut merasakan sekaligus menebar impian ke anak-anak SD Paccinang I.
Ramadhan Sedang Membacakan Hasil Tulisannya
             Kami yakin, bahwa setiap pertemuan yang akan kami lakukan merupakan sebuah penjelajahan ilmu aksara, literasi dan bagaimana menuliskan kalimat yang baik dan benar, serta menanamkan kebiasaan untuk menuliskan apa saja yang mereka rasakan. Membayangkannya saja, sudah menjadi pengalaman yang tidak akan pernah tergantikan.
            Jika dulu, impian sulit untuk dibayangkan. Kini, impian tersebut bisa diwujudkan hanya dengan menuliskan apa yang diinginkan. Kekuatan impian yang disuratkan dalam setiap kata, jauh lebih besar dibandingkan hanya diucapkan ataupun dibayangkan. Kami sadar bahwa, tidak semua dari para pejuang Aksara juga menyukai kegiatan menulis. Tetapi, membayangkan betapa besar pengaruh menulis terhadap kehidupan seseorang, membuat langkah kami seakan tidak terhentikan.
Resky Sedang Membacakan Hasil Tulisannya
            Hari ini, tepatnya hari Sabtu, 11 Oktober 2014, kami berjumpa dengan wajah baru penuh dengan keceriaan dan semangat. Masa depan bangsa dan tanah Bugis – Makassar berada di tangan mereka. Meski terkadang mereka terlalu aktif, satu yang kami yakini bahwa kehadiran kami harus memberikan jejak pada kehidupan mereka di masa yang akan datang.
Pejuang Aksara (Sobat lemINA) "Vivi" Sedang Membagikan Kertas 
            Menulis bukan saja akan mengasah daya imajinasi para anak didik. Kami berharap menulis akan menumbuhkan kebiasaan positif dalam kehidupan mereka, seperti melatih kesabaran ketika ide atau kata-kata untuk membuat tulisan susah untuk dituliskan. Atau sekedar mengajarkan mereka tentang penyusunan kalimat yang baik dan benar, sehingga literasi Indonesia yang kian hari semakin terkikis akan kembali mendapatkan posisi yang semestinya.
Pejuang Aksara (Sobat lemINA) "Riri" Sedang Mengawasi Siswi Menulis
            Ketakutan terbesar yang sempat terlintas, ketika membayangkan kebiasaan menulis dihilangkan dalam dunia pendidikan adalah hilangnya kesantunan dalam berbahasa. Apalagi, saat ini, penggunaan tanda baca tidak lagi diletakkan sesuai dengan tempatnya. Padahal, ketika tanda baca diberikan tempat semestinya, maka tulisan yang dihasilkan dapat mengeluarkan ekspresi bagi si pembacanya.
Siswa Maju Ke Depan Kelas Membacakan Hasil Tulisannya
            Hari ini, kami datang untuk belajar sekaligus menebarkan impian kepada anak-anak didik. Dimana, tema yang diangkat untuk pertemuan perdana adalah mencoba menceritakan gambar yang sudah disiapkan oleh pejuang Aksara sebelumnya. Setelah itu, memberikan tugas atau ruang untuk melatih menulis lebih banyak lagi di luar sekolah dengan membagikan buku diary kepada anak didik. Diary yang rencananya menjadi bahan evaluasi ketika program NBS 2014 ini berakhir sekitar 6 bulan ke depan.
Para Pejuang Aksara (Sobat lemINA) Foto Bersama Di Depan Plang Sekolah
            Langkah kami hari ini, memang tidak sebesar harapan masyarakat akan kemajuan dunia pendidikan. Setidaknya, kami tidak tinggal diam dan ikut mencaci terhadap apa yang terjadi pada sistem pendidikan di Indonesia. Lakukanlah meski kecil daripada hanya berdiam diri dan melihat dunia pendidikan terus bergerak tanpa arah yang jelas. Tetap Semangat Para Pejuang Aksara #TimAMakassar #NBS2014.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar